KURIKULUM SENI UNTUK PAUD
Pertemuan ke 12 dan 13 (tugas)
I. PENDAHULUAN
A. RASIONAL
Anak TK
merupakan individu yang berbeda, unik, dan memiliki karakteristik tersendiri
sesuai dengan tahapan usianya. Masa usia TK merupakan masa keemasan (golden
age) di mana stimulasi seluruh aspek perkembangan berperan penting untuk
tugas perkembangan selanjutnya. Perlu disadari bahwa masa-masa awal kehidupan
anak, termasuk anak TK, merupakan masa terpenting dalam rentang kehidupan
seseorang anak. Pada masa ini pertumbuhan otak sedang mengalami perkembangan
yang sangat pesat.
Pendidikan
TK diberikan pada anak agar dapat berkembang secara optimal. Mengingat
pentingnya masa ini, maka peran stimulasi berupa penyediaan lingkungan yang
kondusif harus disiapkan oleh para pendidik, baik orang tua, guru, pengasuh
ataupun orang dewasa lain yang ada di sekitar anak, sehingga anak memiliki
kesempatan untuk mengembangkan seluruh potensinya. Potensi yang dimaksud
meliputi aspek moral dan nilai-nilai agama, sosial, emosional dan kemandirian,
kemampuan berbahasa, kognitif, fisik / motorik, dan seni.
Upaya
pengembangan harus dilakukan melalui kegiatan bermain agar tidak membuat anak
kehilangan masa bermainnya. Bermain merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan
bagi anak, bermain juga membantu anak mengenal dirinya, dengan siapa ia hidup,
serta lingkungan tempat di mana ia hidup. Melalui bermain anak memperoleh
kesempatan untuk berkreasi, bereksplorasi, menemukan, dan mengekspresikan
perasaannya. Atas dasar hal tersebut di atas, maka perlu dirumuskan Standar
Kompetensi anak TK yang dikembangkan berdasarkan karakteristik perkembangan
anak agar dapat digunakan oleh para pendidik anak usia dini dalam mengembangkan
seluruh potensi anak.
B. PENGERTIAN
Pendidikan
TK adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak usia 4 sampai 6
tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan
dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Taman Kanak-kanak adalah salah satu
bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang
menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 4 sampai 6 tahun. Standar
kompetensi anak TK merupakan seperangkat kompetensi yang diharapkan dapat
dikuasai oleh anak sesuai dengan tahapan usianya. Standar ini dikembangkan
berdasarkan aspek perkembangan anak akhir usia 5 dan 6 tahun.
C. TUJUAN DAN FUNGSI
1. Tujuan
Membantu mengembangkan berbagai
potensi yang dimiliki anak, meliputi aspek moral dan nilai-nilai agama, sosial,
emosional dan kemandirian, kemampuan berbahasa, kognitif, fisik/motorik, dan
seni, sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungannya.
2. Fungsi
a. Mengetahui perkembangan sikap dan
perilaku yang baik sesuai kaidah agama dan norma yang dianut.
b. Mengetahui kemampuan sosialisasi
dan kemampuan mengendalikan emosi.
c. Mengetahui perkembangan kemampuan menolong
diri sendiri.
d. Mengetahui kemampuan perkembangan
bahasa.
e. Mengetahui kemampuan daya pikir dan
kemampuan untuk memecahkan masalah.
f.
Mengetahui
pertumbuhan fisik dan perkembangan keterampilan motorik dan panca indera.
D. RUANG LINGKUP
Ruang ingkup Kurikulum TK meliputi
aspek perkembangan :
1. Moral dan nilai-nilai agama;
2. Sosial, emosional, dan kemandirian;
3. Berbahasa;
4. Kognitif;
5. Fisik/motorik; dan
6.
Seni.
Untuk menyederhanakan lingkup
kurikulum, menghindari tumpang tindih, dan memudahkan guru menyusun program
pembelajaran yang sesuai dengan pengalaman mereka, maka aspek-aspek
perkembangan tersebut dipadukan dalam bidang pengembangan yang utuh mencakup : bidang
pengembangan diri dan bidang pengembangan kemampuan dasar.
1.
Bidang
Pengembangan Diri
Bidang pengembangan diri merupakan
kegiatan yang dipersiapkan untuk mengembangkan aspek (a) moral dan nilai-nilai
agama; serta (b) sosial, emosional, dan kemandirian sehingga peserta didik TK
memiliki kebiasaan yang positif pada aspek-aspek tersebut.
2.
Bidang
Pengembangan Kemampuan Dasar
Bidang pengembangan kemampuan dasar
merupakan kegiatan yang dipersiapkan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan dan
kreativitas sesuai dengan tingkat perkembangan eserta didik. Bidang
pengembangan kemampuan dasar tersebut meliputi aspek perkembangan (a)
berbahasa; (b) kognitif; (c) fisik / motorik; dan (d) seni.
E. PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN DI
TK
Beberapa prinsip yang perlu
diperhatikan dalam pelaksanaan kegiatan/ pembelajaran di TK meliputi:
1.
Berorientasi
pada Perkembangan Anak
Dalam melakukan kegiatan, pendidik
perlu memberikan kegiatan yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak. Anak
merupakan individu yang unik, maka perlu memperhatikan perbedaan secara
individual. Dengan demikian dalam kegiatan yang disiapkan perlu memperhatikan
cara belajar anak yang dimulai dari cara sederhana ke rumit, konkrit ke
abstrak, gerakan ke verbal, dan dari ke-aku-an ke rasa sosial.
2.
Berorientasi
pada Kebutuhan Anak
Kegiatan pembelajaran pada anak
harus senantiasa berorientasi kepada kebutuhan anak. Anak pada usia dini sedang
membutuhkan proses belajar untuk mengoptimalkan semua aspek perkembangannya.
Dengan demikian berbagai jenis kegiatan pembelajaran hendaknya dilakukan
berdasarkan pada perkembangan dan kebutuhan masing-masing anak.
3.
Bermain
Sambil Belajar atau Belajar Seraya Bermain
Bermain merupakan pendekatan dalam
melaksanakan pembelajaran di TK. Kegiatan pembelajaran yang disiapkan oleh
pendidik hendaknya dilakukan dalam situasi yang menyenangkan dengan menggunakan
strategi, metode, materi/bahan, dan media yang menarik serta mudah diikuti oleh
anak. Melalui bermain anak diajak untuk bereksplorasi, menemukan dan
memanfaatkan objek-objek yang dekat dengan anak, sehingga pembelajaran menjadi
bermakna bagi anak. Ketika bermain anak membangun pengertian yang berkaitan
dengan pengalamannya.
4.
Stimulasi
Terpadu
Perkembangan anak bersifat
sistematis, progresif dan berkesinambungan. Hal ini berarti kemajuan
perkembangan satu aspek akan mempengaruhi aspek perkembangan lainnya.
Karakteristik anak memandang segala sesuatu sebagai suatu keseluruhan, bukan
bagian demi bagian. Stimulasi harus diberikan secara terpadu sehingga seluruh
aspek perkembangan dapat berkembang secara berkelanjutan, dengan memperhatikan
kematangan dan konteks sosial, dan budaya setempat. Contohnya jika anak
melakukan kegiatan makan, maka dalam kegiatan tersebut anak mengembangkan
aspek: Moral/agama : mengerti tata cara makan yang baik dan benar Sosial, emosional dan kedisiplinan : menolong
diri sendiri Bahasa : mengenal kosakata
tentang nama makanan dan peralatan makan
Kognitif : mengerti manfaat makan
Motorik : mulai belajar memegang sendok.
5.
Lingkungan
Kondusif
Lingkungan pembelajaran harus
diciptakan sedemikian menarik dan menyenangkan serta demokratis sehingga anak
selalu betah dalam lingkungan sekolah baik di dalam maupun di luar ruangan.
Lingkungan fisik hendaknya memperhatikan keamanan dan kenyamanan anak dalam
bermain. Penataan ruang belajar harus disesuaikan dengan ruang gerak anak dalam
bermain sehingga anak dapat berinteraksi dengan mudah baik dengan pendidik
maupun dengan temannya. Lingkungan belajar hendaknya tidak memisahkan anak dari
nilai-nilai budayanya, yaitu tidak membedakan nilai-nilai yang dipelajari di
rumah dan di sekolah ataupun di lingkungan sekitar. Pendidik harus peka
terhadap karakteristik budaya masing-masing anak.
6.
Menggunakan
Pendekatan Tematik
Kegiatan pembelajaran dirancang
dengan menggunakan pendekatan tematik. Tema sebagai wadah mengenalkan berbagai
konsep untuk mengenal dirinya dan lingkungan sekitarnya. Tema dipilih dan
dikembangkan dari hal-hal yang paling dekat dengan anak, sederhana, serta
menarik minat.
7.
Aktif,
Kreatif, Inovatif, Efektif, dan Menyenangkan
Proses pembelajaran yang aktif,
kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan dapat dilakukan oleh anak yang
disiapkan oleh pendidik melalui kegiatan-kegiatan yang menarik, menyenangkan
untuk membangkitkan rasa ingin tahu anak, memotivasi anak berpikir kritis, dan
menemukan hal-hal baru. Pengelolaan pembelajaran hendaknya dilakukan secara
demokratis, mengingat anak merupakan subjek dalam proses pembelajaran.
8.
Menggunakan
Berbagai Media dan Sumber Belajar
Setiap kegiatan untuk menstimulasi
perkembangan potensi anak, perlu memanfaatkan berbagai media dan sumber
belajar, antara lain lingkungan alam sekitar atau bahan-bahan yang sengaja
disiapkan oleh pendidik. Penggunaan berbagai media dan sumber belajar
dimaksudkan agar anak dapat bereksplorasi dengan benda-benda di lingkungan
sekitarnya.
9.
Mengembangkan
Kecakapan Hidup
Proses pembelajaran harus diarahkan
untuk mengembangkan kecakapan hidup melalui penyiapan lingkungan belajar yang
menunjang berkembangnya kemampuan menolong diri sendiri, disiplin dan sosialisasi
serta memperoleh keterampilan dasar yang berguna untuk kelangsungan hidupnya.
10. Pemanfaatan Teknologi Informasi
Pelaksanaan stimulasi pada anak
usia dini jika dimungkinkan dapat memanfaatkan teknologi untuk kelancaran
kegiatan, misalnya tape, radio, televisi, komputer. Pemanfaatan teknologi
informasi dalam kegiatan pembelajaran dimaksudkan untuk mendorong anak
menyenangi belajar.
11. Pembelajaran bersifat demokratis
Proses pembelajaran di TK
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berpikir, bertindak,
berpendapat, serta berekspresi secara bebas dan bertanggung jawab.
F. RAMBU-RAMBU
1.
Standar
kompetensi ini merupakan acuan bagi pendidik dalam menyusun program kegiatan
atau perencanaan pembelajaran untuk mencapai optimalisasi perkembangan anak.
2. Standar kompetensi ini dirancang
untuk melayani anak sesuai dengan tahapan usianya.
3. Standar kompetensi ini dirancang
sebagai acuan assessment perkembangan anak.
4. Standar kompetensi ini dirancang
untuk akuntabilitas
5. Standar kompetensi ini merupakan standar
perkembangan minimal. Pendidik dapat memberikan pengayaan apabila anak telah
menguasai kemampuan pada tahap perkembangannya.
6.
Penggunaan
standar kompetensi ini bersifat fleksibel yang disesuaikan dengan lingkungan
sosial dan budaya anak.
II.
STANDAR KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR,
HASIL BELAJAR, DAN INDIKATOR ANAK KHUSUS BIDANG SENI
KELOMPOK
A (USIA 4 – 5 TAHUN)
|
KOMPETENSI
DASAR
|
HASIL
BELAJAR
|
INDIKATOR
|
||
Anak
mampu mengekspresikan diri dengan meng gunakan berbagai media/bahan dalam
berkarya seni melalui kegiatan eksplorasi
|
Kemampuan
mengekpresikan diri dengan menggunakan berbagai media/bahan dalam berkarya
seni melalui kegiatan eksplorasi
|
Dapat
menggambar sederhana
|
·
Menggambar
bebas dengan berbagai media (pensil warna, krayon, arang, kapur tulis dll)
·
Menggambar
bebas dari bentuk dasar titik, garis, lengkung, lingkaran, segi tiga, dan
segiempat
·
Menggambar
orang dengan lengkap dan sederhana (belum proposional)
·
Stempel/mencetak
dengan berbagai media (pelepah pisang, batang pepaya, karet busa, dll.)
|
||
Dapat
mewarnai sederhana
|
·
Mewarnai
bentuk-bentuk geometri dengan ukuran besar
·
Mewarnai
bentuk gambar sederhana
|
||||
Dapat
menciptakan sesuatu dengan berbagai media
|
·
Mencipta
2 bentuk bangunan dari balok
·
Mencipta
2 bentuk dari kepingan bentuk geometri
·
Mencipta
bentuk dengan lidi, batang korek api, stik, kotak bekas, dll.
·
Membatik
dan jumputan sederhana
·
Mencocok
dengan pola buatan guru
·
Bermain
warna dengan berbagai media. Misalnya : krayon, cat air, dll.
·
Melukis
dengan jari (finger painting)
·
Menciptakan
bunyi-bunyian dengan berbagai alat
·
Menciptakan
alat perkusi sederhana (misalnya membuat krincingan dari tutup botol)
·
Bertepuk
tangan dengan 2 pola untuk membuat irama
|
||||
Dapat
mengekspresikan diri dalam bentuk gerak sederhana
|
·
Menggerakkan
kepala, tangan atau kaki sesuai dengan irama musik/ritmik
·
Mengekspresikan
diri secara bebas sesuai irama musik
|
||||
Dapat
menyanyi dan memainkan alat musik sederhana
|
·
Menyanyikan
minimal 20 lagu anak-anak
·
Bermain
dengan berbagai alat musik perkusi sederhana
·
Mengucapkan
syair dari berbagai lagu
|
KELOMPOK
B (USIA 5 – 6 TAHUN)
|
KOMPETENSI DASAR
|
HASIL BELAJAR
|
INDIKATOR
|
||
Anak mampu mengekspresikan diri
dan ber- kreasi dengan berbagai gagasan, imajinasi dan menggunakan berbagai
media/bahan menjadi suatu karya seni.
|
Kemampuan mengekspresikan diri
dan berkreasi dengan berbagai gagasan imajinasi dan menggunakan berbagai
media/ bahan menjadi suatu karya seni
|
Dapat menggambar sederhana
|
·
Menggambar
bebas dengan berbagai media (kapur tulis, pensil warna, krayon, arang, dan
bahan alam).
·
Menggambar
bebas dari bentuk dasar titik, garis, lingkaran, segitiga dan segiempat, dll
·
Menggambar
orang dengan lengkap dan proposional
·
Mencetak
dengan berbagai media (pelepah pisang, daun, bulu ayam) dengan rapi.
|
||
Dapat mewarnai sederhana
|
·
Mewarnai
bentuk gambar dengan berbagai media.
·
Mewarnai
benda 3 dimensi dengan berbagai media.
|
||||
Dapat menciptakan sesuatu dengan
berbagai media
|
·
Menciptakan
3 bentuk bangunan dari balok
·
Menciptakan
3 bentuk dari kepingan gometri
·
Menciptakan
bentuk dengan lidi, stick, batang korek api, tusuk gigi, dll.
·
Menganyam
dengan berbagai media. Misal: kain perca, daun, sedotan, kertas dll.
·
Membatik
dan jumputan
·
Membuat
gambar dengan teknik kolase dengan memakai berbagai media, (kertas,
biji-bijian, kain perca, batu-batuan, bulu ayam, dll)
·
Membuat
gambar dengan teknik mozaik dengan memakai berbagai bentuk/bahan(segi empat,
segitiga, lingkaran dll)
·
Bermain
warna dengan berbagai media. Misal : Krayon, cat air dll
·
Melukis
dengan jari (finger painting)
·
Melukis
dengan berbagai media (kuas, bulu ayam, daun-daunan dll)
·
Membuat
berbagai bunyi dengan berbagai alat.
·
Membuat
berbagai bentuk dari kertas, daun-daunan dll
·
Mencipta
alat perkusi sederhana dan mengekspresikan dalam bunyi yang berirama
·
Bertepuk
tangan dengan 3 – 5 pola
·
Bertepuk
tangan membentuk irama
|
||||
Dapat mengekspresikan diri dalam
bentuk gerak sederhana
|
·
Mengekspresikan
berbagai gerakan kepala, tangan atau kaki sesuai dengan irama musik/ritmik
dengan lentur.
·
Bergerak
bebas dengan irama musik
·
Menari
menurut irama musik yang didengar
|
||||
Dapat menyayi dan memainkan alat
musik sederhana
|
·
Menyanyi
lebih dari 20 lagu anak-anak
·
Menyanyi
lagu anak sambil bermain musik.
|
||||
Dapat menampilkan sajak sederhana
dengan ekspresi
|
·
Mengucapkan
sajak dengan ekspresi yang bervariasi. Misal: perubahan intonasi, perubahan
gerak dan penghayatan
|
||||
Dapat melakukan gerak pantomim
|
·
Melakukan
gerak pantomim
·
Menceritrakan
gerak pantomim ke dalam bahasa lisan
|
PERATURAN MENTERI
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 146 TAHUN 2014
TENTANG
KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA
DINI
KD
|
INDIKATOR
PENCAPAIAN PERKEMBANGAN SENI ANAK USIA DINI LAHIR – 6 TAHUN
|
|||||||||
Lahir
– 1 Tahun
|
1- 2 Tahun
|
2
– 4 Tahun
|
4
– 6 Tahun
|
|||||||
Lahir-<3
|
Bln 3-<6
|
Bln 6-<9
|
Bln 9-<12
|
Bln 12-<18
|
Bln 18 bln-2
|
Thn 2-3
|
Thn 3-4
|
Thn 4-5
|
Thn 5-6 Thn
|
|
3.15.
Mengenal
berbagai
karya
dan
aktivitas
seni
(*)
4.15.
Menunjukkan
karya
dan
aktivitas
seni
dengan
menggunakan
berbagai
media
|
Merespons
stimulus
yang
diberikan
misal:
bendabenda
yang
berwarna
dan
berbunyi
|
Senang
membuat
bunyi
dengan
cara
memukul
bendabenda
di
sekitarnya
|
Menggerakkan
tangan
dan
anggota
tubuh
mengikuti
irama
musik
yang
didengar
atau
dilihatnya
|
Mulai
tertarik
untuk
melakukan
kegiatan
seni
seperti
seni
musik,
gerak,
dan
tari
|
Melakukan
aktivitas
seni
sederhana
(misal
menggerakkan
tubuh
ketika
mendengar
musik,
menggambar
dengan
mencoret,
bernyanyi)
|
Melakukan
aktivitas
seni
sederhana
(misal
menggerakkan
tubuh
ketika
mendengar
musik,
menggambar
lengkung
dan
garis
lurus,
bernyanyi)
|
Melakukan
aktivitas
seni
sederhana
dengan
lebih
teratur
sesuai
dengan
aturan/
karakteristiknya
|
Menghargai
penampilan
karya
seni
anak
lain
dengan
bimbingan
(misal
dengan
bertepuk
tangan
dan
memuji)
|
Menghargai
penampilan
karya
seni
anak
lain
(misal
dengan
bertepuk
tangan
dan
memuji)
|
|
Menampil
kan
karya
seni
sederhana
di
depan
anak
atau
orang
lain
|
Membuat
karya
seni
sesuai
kreativitasnya
misal
seni
musik,
visual,
gerak
dan
tari yang
dihasilkannya
dan
dihasilkan
orang lain
|
Catatan:
1.
Tanda (*) terkait indikator kesadaran seni, tidak diterjemahkan bahwa semua
anak harus menyukai semua jenis seni (stimulasi dapat dilakukan berdasarkan
minat dan bakat anak).
Komentar
Posting Komentar