Resume cetak datar, cetak tinggi, cetak saring dan cetak cukil kayu

Pertemuan ke 7 (tugas)
CETAK DATAR (PLANOGRAFI PRINT)
Cetak datar Yakni seni cetak yang proses pembuatan cetakan (klise) hampir sama dengan seni cetak dalam, contoh seni cetak photo copy atau seni cetak yang mengunakan media scener. Contoh yang sederhana adalah cetak agar-agar.
Media: agar-agar, air, lem arab, gula pasir, dan glaserin, seng tempat untuk menuangkan, kompor, kertas gambar, tinta.
Urutan kegiatan sebagai berikut:
  1. Membuat adonan acuan dengan menggunakan agar-agar, yakni, rendam agar-agar dengan air dingin selama 5 menit. Kemudian agar-agar dimasukkan ke dalam air mendidih sehingga menjadi cairan. Masukkan lem arab, glaserin, seperlunya kemudian aduk sampai merata. Selanjutnya dituang ke dalam seng sampai penuh rata dan membeku.
  2. Membuat gambar pada kertas dengan tinta 
  3. Letakkan kertas itu pada permukaan agar-agar yang disiapkan terlebih dahulu. Permukaan kertas bergambar berada dibawah menempel pada agar-agar. Tekanlah kertas itu samapi rata pada agar-agar, lalu angkatlah dengan hati-hati. Gambar tadi menempel pada permukaan agar-agar. Jika kemudian kertas kosong diletakkan pada agar-agar itu ditekan sampai rata, lalu diangkat, gambar akan tercetak pada kertas itu.
Sekarang hampir semua percetakan menggunakan mesin cetak ofset yang berdasar pada proses cetak rata/ datar. Acuannya disebut pelat. Bagian yang menghasilkan gambar mampu menangkap tinta, tetapi menolak air. Sebaliknya bagian pelatnya menolak tinta, tetapi menarik air. Tinta yang dioleskan pada pelat itu dicampur air menurut perbandingan tertentu. Jika tinta dioleskan pada pelat, hanya bagian yang akan menghsilkan gambar saja yang akan menerima tinta, selanjutnya pindah pada kertas yang dicetak.
Cetak datar yang sederhana dapat menggunakan air. Disini dikatakan datar karena menggunakan air sebagai cetakan yang mempunyai permukaan datar.
Media: air satu ember, kertas gambar yang lebih lebar, cat, kain lap, tempat cat, kuas dan koran bekas untuk alas.
Teknik pembuatan:
1.      air di tuangkan cat beraneka warna, kemudian di tiup untuk mendafatkan gambar yang di inginkan
2.      Letakkan kertas diatas air  yang telah digambari,
3.      Kertas ditekan sambil diratakan,
4.      Angkat kertas dari air,
5.      Jadilah gambar tersebut.

CETAK TINGGI
Cetak tinggi atau relief print adalah salah satu dari beberapa macam teknik cetak yang memiliki acuan permukaan timbul atau meninggi, dimana permukaan timbul tersebut berfungsi sebagai penghantar tinta. Bagian yang dasar atau permukaan yang tidak timbul merupakan bagian yang tidak akan terkena tinta atau disebut bagian negatif, sedangkan bagian yang kena tinta disebut bagian positif. Untuk memperoleh acuan cetak yang timbul dapat dilakukan dengan cara menghilangkan bagian-bagian yang tidak diperlukan menghantarkan tinta, sehingga tinggal bagian-bagian yang memang berfungsi sebagai penghantar warna atau tinta. Salah satu sifat cetak tinggi adalah apabila acuan cetaknya diamati, maka permukaannya acuan akan tampak sebagai permukaan yang berukir atau berelief. Oleh karena itu cetak tinggi disebut pula sebagai cetak relief atau relief print.

CETAK SARING
Cetak saring adalah salah satu teknik proses cetak yang menggunakan layar (screen) dengan kerapatan tertentu dan umumnya barbahan dasar Nylon atau sutra. Layar ini kemudian diberi pola yang berasal dari negatif desain yang dibuat sebelumnya. Kain ini direntangkan dengan kuat agar menghasilkan layar dan hasil cetakan yang datar. Setelah diberi fotoresis dan disinari, akan terbentuk bagian-bagian yang bisa dilalui tinta dan tidak.
Prosesnya adalah dengan menuangkan tinta di atas layar dan kemudian disapu menggunakan palet atau rakel yang terbuat dari karet. Satu layar digunakan untuk satu warna.
Sablon adalah sebuah teknik untuk mencetak tinta diatas bahan dengan bentuk yang kita kehendaki. Dengan bantuan screen sablon dan rakel sablon dalam proses pengerjaannya.
Keunggulan dari teknik sablon adalah :
1.      bisa mencetak dengan jumlah yang banyak,
2.      hasil relatif stabil,
3.      bisa menghasilkan beberapa efek menarik, mis : glitters, glow in the dark, timbul, mengkilap/metalik, dsb.
4.      biaya cetak cukup terjangkau,
5.      fleksibel bisa di aneka jenis permukaan bahan.

Pencetakan dengan cara sablon di jaman serba Digital sekalipun akan terus diperlukan. Cetak dengan metode sablon sangat diperlukan untuk pencetakan dalam media yang tidak memungkinkan dilakukan oleh Mesin Digital dan Offset. Mesin sablon yang dapat bekerja otomatis juga telah banyak dipakai saat ini, namun meskipun demikian cetak sablon secara manual tentunya masih banyak dilakukan dengan pertimbangan biaya lebih murah, misalkan Sablon Kain untuk sepanduk dan pakaian, Kaos, Souvenir, sablon pada media plastik dan sebagainya.
Tahapan dan cara kerjanya adalah sebagai berikut :
1.      Permukaan  Screen Sablon di poleskan cairan kental  kusus/ emulsion. Cairan ini apabila telah dioleskan dan dikeringkan pada permukaan screen tidak boleh terkena sinar matahari (dipoleskan dan dikeringkan pada ruangan yang  gelap /Pada ruangan tanpa kena cahaya langsung ultra violet). Tujuannya adalah jika terkena cahaya saat sudah kering maka polesan tersebut tidak akan dapat larut dengan air dengan baik.
2.      Setelah kering.. permukaan tersebut di tempel/ditutup dengan Film dari hasil Print BW (Black/White) pada media plastik/film transparent atau pada umumnya dapat menggunakan kertas tranparan dari Kalkir.
3.      Dilanjutkan dengan proses “Penyinaran” terhadap Sinar matahari atau dibawah sinar yang mengandung Ultraviolet. Proses penyinaran ini ditentukan dengan “Hitungan” untuk mengukur lamanya penyinaran dan ditentukan oleh Keras tidaknya cahaya yang menerpa permukaan screen sablon tersebut.
4.      Film Kemudian dilepas dari permukaan screen. Film yang telah diprint tersebut akan “Menampakan” duplikasi dari apa yang telah kita print pada layar.
5.      Tahap selanjutnya adalah Penyiraman Permukaan Screen dengan air. Cara penyiramanpun harus berhati-hati sekali. Kenapa ??? Karena hasil print yang tampak pada screen jika terkena air akan terlarut, ini disebabkan oleh karena Film yang dicetak “Hitam” dan permukaan layar yang ditutup Hitam tidak akan mengeras (Karena tidak tembus sinar). Begitu juga sebaliknya. Disinilah perlu kehati-hatian dalam proses penyiraman yang sering disertai dengan alat bantu “Semprot air mini” dengan tujuan agar air bisa lebih keras dan bisa bagus tembus melelehkan hasil print yang tercetak.
6.      Tahapan selanjutnya yaitu pengeringan kembali dari proses diatas. Dan dilanjutkan pada proses Cetak dengan pemberian Tinta kusus  Sablon.
7.      Proses eksekusinya adalah dengan menuangkan tinta di atas layar dan kemudian disapu menggunakan palet atau rakel yang terbuat dari karet. Satu layar digunakan untuk satu warna. Sementara bahan yang dicetak berada dibawah screen dablon dan dilakukan penekanan secara sedemikian rupa.

CETAK CUKIL KAYU
Cukil kayu merupakan teknik seni grapis yang paling kuno yang masuk pada kategori seni murni, sebelum ditemukannya mesin cetak seni inilah media propaganda yang paling ampuh. Di Asia seni jenis ini berkembang di daerah Jepang dan Cina, di Cina teknik ini telah di gunakan pada abad kelima sedang kan di jepang memiliki masa keemasaan pada masa periode Edo dimasa itu cukil kayu banyak dipakai untuk ilustrasi buku dan seni ini menjadi cikal bakal dari komik jepang, di indonesia sendiri pengaruhnya mungkin dari jepang yang sempat menjajah dan juga pendatang dari cina yang berdagang ke indonesia, tapi dalam perkembangan seni cukil ini tak sepopuler seni lain nya dikarenakan seni ini lebih dikenal sebagai alat propaganda di bandingkan untuk sebuah karya seni .
Proses Cetak Cukil Kayu :
  1. Proses cetak cukil kayu dimulai dari membuat gambar cetakan di atas papan MDF (medium density fibreboard) atau papan kayu lainnya. Melukis harus dilakukan secara refleksi horizontal cermin, kanan menjadi kiri dan sebaliknya kiri menjadi kanan. Setelah itu gambar dicukil dengan pisau pahat kecil. Ada beragam jenis mata pisau yang menghasilkan efek goresan berbeda. Bagian yang tidak tercukil yang akan mencetakkan cat ke atas media, dan bagian cukilan membuat media tidak tersentuh cat.
2.      Bila papan cukilan selesai, tuang cat ke atas media yang rata dan licin seperti cermin. Lalu ratakan cat dengan roller. Setelah itu roller digelindingkan ke atas papan cukilan. Bila sudah rata, kayu cukilan diletakkan di atas media pada posisi yang diinginkan.
3.      Media cetak sebaiknya diletakkan di atas bidang rata seperti kardus bekas.
4.      Tutupi kayu cukilan dengan kertas bekas pakai agar tidak mengotori media. Maka mulailah menginjak cukilan sampai rata. Bila dirasa sudah cukup, angkat kayu cukilan perlahan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PRAKTEK CETAK TINGGI, CETAK DATAR, DAN TEKNIK MEMBATIK

FINGER PAINTING, INK BLOT DAN TARIKAN BENANG